Rabu, 20 November 2013

ide dan peluang usaha


BAB  I
PENDAHULUAN

Menjadi seorang wirausaha memang belum menjadi pilihan banyak orang, apalagi bagi orang yang biasa bekerja kantoran.. Namun dalam kehidupan nyata, justru banyak orang memulai kesuksesannya dari berwirausaha. Biasanya sesorang dihadapkan pada pilihan ini karna beberapa pertimbangan. Mungkin pekerjaan di kantor sudah tidak menarik lagi atau ingin mengembangkan diri sesuai potensi. Bisa juga meningkatkan pemasukan sesuai dengan keinginan sendiri. Memulai wirausaha, seseorang bebas menetukan usaha dan waktunya sendiri. Dengan kemauan, pengetahuan, dan tekad, pilihan hidup menjadi wirausaha menguntungkan.

Seseorang wirausahaan adalah orang yang mampu melakukan koordinasi, oganisasi, dan pengawasan. Orang tersebut harus memiliki pengetahuan yang luas tentang lingkungan usaha dan membuaat keputusan-keputusan tentang lingkungan usaha tersebut. Ia juga mengelola sejumlah modal dan menghadapi ketidakpastian untuk meraih keuntungan.

Banyak peluang usaha yang bisa diraih, apakah itu wirausaha yang bermula dari  hanya sekedar hobby atau memang dari awal berminat menekuninya. Apa pun jenisnya, menjadi wirausahawan harus memiliki kamauan, modal dan fasilitas, serta takti dan strategi bisnis. Untuk itu tulisan ini mencoba membuka cakrawala pemikiran yang lebih luas sekaligus memotivasi pembaca dengan mengungkap pilihan usaha yang sesuai dengan minat dan kemampuan setiap orang. Setelah membaca modul ini diharapkan dapat membuka wawasan bagi pembaca serta bisa menggali informasi tentang Peluang-Peluang Usaha lainya juga dapat meningkatkan kompetensinya dalam mendapatkan ide bisnis, mengelola dan menjalankan Peluang Usaha.

Isi Modul ini terdiri dari :  Kata Pengantar, Daftar Isi, Bab I  Pendahuluan, Bab II  Menghasilkan Ide dan Peluang Bisnis, Bab III Awal dari Sebuah Ushaa, Bab IV Ragam Peluang Usaha, Bab V. Langkah Memulai Usaha, Daftar Pustaka.

Semoga modul ini dapat dipakai sebagai refrensi Guru-Guru untuk mengajar para anak didik (siswa SMK), agar para siswa mampu memahami ide-ide dan peluang usaha yang ada disekitarnya, sehingga mampu menangkap dan menjalankan peluang usaha yang ada.  
BAB II
MENGHASILKAN IDE DAN
 PELUANG BISNIS

A.   Ide Bisnis                   
I. Apa itu ide Bisnis
Suatu ide usaha/bisnis yang bagus adalah penting, atau bahkan merupakan persyaratan untuk usaha/bisnis yang sukses. Namun demikian ide bisnis yang bagus biasanya tidak langsung datang kepada pengusaha, tetapi merupakan hasil dari kerja keras dan upaya dari pengusaha untuk membangkitkan, mengidentifikasi dan mengevaluasi peluang.
Ide usaha (bisnis) adalah respon seseorang, banyak orang, atau suatu organisasi untuk memecahkan masalah yang  teridentifikasi atau untuk memenuhi kebutuhan di suatu lingkungan (pasar, masyarakat). Mencari sebuah ide bisnis yang bagus adalah langkah awal untuk mengubah keinginan dan kreatifitas pengusaha menjdi peluang usaha/bisnis.

Ada dua hal penting yang harus dicatat dalam suatu ide bisnis bagus tersebut:
1.      Walaupun merupakan persyarat, ide bisnis hanyalah suatu alat
2.      Suatu ide diubah menjadi peluang bisnis yang menguntungkan
Dengan kata lain, tanpa mengurangi arti pentingnya, sebuah ide hanyalah alat yang harus dikembangkan, dan diubah menjadi peluang usaha/bisnis yang menguntungkan.

II.    Apa itu Kreatifitas
Kreatifitas adalah kemapuan untuk merancang, membentuk, membuat atau melakukan sesuatu dengan cara yang baru atau lain. Kemampuan menimbulkan solusi yang kreatif untuk kebutuhan/masalah dan untuk memasarkan yang seringkali menandai perbedaan antara sukses dan kegagalan dalam bisnis. Hal ini juga membedakan antara bisnis yang tumbuhbpesat atau dinamis dengan perusahaan menengah biasa. Kenyataannya pengusaha yang sukses selalu kreatif dalam mengidentifikasi sebuah produk, jasa atau  peluang usaha/bisnis yang baru.
Agar kreatif, anda perlu membuka pikiran dan mata , anda sementara mempelajari sumber-sumber ide bisnis yang dijelaskan di bawah ini dan menerapkan tekniknya.


III. Sumber-Sumber Ide Bisnis
Terdapat jutaan pengusaha di dunia dan mereka membuktikan bahwa terdapat banyak sumber ide bisnis yang berpotensi. Beberapa sumber yang berguna akan dijabarkan di bawah ini :
1.      Hobi/Minat
Hobi adalah aktivitas favorit di waktu luang atau pekejaan. Banyak orang, dalam melakukan hobi atau minat, berhasil mendirikan bisnis. Sebagai contoh, jika Anda menyukai bermain dengan komputer, memasak, musik, perjalanan, olahraga, atau pertunjukkan, Anda dapat mengembangkannya menjadi sebuah bisnis. Misalnya, jika Anda menikmati perjalanan, pertunjukkan dan/atau memberikan pelayan, Anda bisa memasuki bidang pariwisata, dimana ini merupakan salah satu industri terbesar di dunia.  

2.      Keterampilan dan Pengalaman Pribadi
Lebih dari separuh ide bisnis yang sukses berasal dari pengalaman bekerja di kantor/ tempat kerja. Sebagai contoh, seorang mekanik yang mempunyai pengalaman bekerja di bengkel besar yang akhirnya membuka bisnis reparasi mobil atau bisnis berjualan mobil bekas. Jadi, latarbelakang pengusaha memainkan peranan penting dalam keputusan untuk memasuki bisnis selain jenis usaha bisnis yang akan mereka ciptakan. Ketrampilan dan pengalaman Anda merupakan sumber yang paling penting, tidak hanya untuk menghasilkan ide tetapi juga untuk mendapat keuntungan.

3.      Waralaba
Waralaba adalah pengaturan dimana produsen atau distributor tunggal dari suatu merk dagang, produk atau jasa memberi hak eksklusif untuk distribusi lokal kepada pengencer mandiri/bebas sebagai ganti dari pamembayaran royalty dan pemenuhan prosedur operasi standar. Bisnis waralaba dapat mengambil beberapa bentuk, tetapi satu bentuk menarik adalah jenis yang menawarkan nama, citra, cara untuk melakukan bisnis dan prosedur operasional bisnis.

Di tahun 1980 dan awal 1990 waralaba mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, dan menjadi metode yang banyak digunakan untuk memasuki bisnis bagi jutaan bisnis yang didirikan di AS dan Eropa. Di AS, terdapat lebih dari 2000 tipe bisnis waralaba, yang membukukan penghasilan lebih dari 300 milyar USD dari penjualan tahunan dan sekitar sepertiga dari semua penjualan retail. Selain membeli bisnis waralaba, seseorang juga bisa mangembangkan dan menjual konsep bisnis waralaba. Terdapat banyak buku direktori dan buku pegangan serta asosiasi waralaba, termasuk The Interna-tional Frachise Association, yang dapat memberikan banyak informasi. 


4.      Media Massa
Media massa merupakan sumber informasi, ide bahkan peluang yang besar. Surat kabar, majalah, televisi, dan dewasa ini internet, adalah contoh dari media massa. Misalnya, jika Anda benar-benar memperhatikan, di iklan komersial pada surat kabar atau majalah Anda mungkin terdapat informasi mengenai bisnis yang dijual. Satu cara untuk menjadi pengusaha adalah untuk merespon tawaran seperti itu.

Artikel yang terdapat di media cetak atau internet, atau film dokumenter di TV banyak malaporkan perubahan dalam gaya hidup atau kebutuhan konsumen. Misalnya, Anda mungkin pernah membaca atau mendengar bahwa sekarang banyak orang yang tertarik pada makanan kesehatan atau kebugaran fisik.

Anda juga bisa menemukan iklan yang mencari penyediaan jasa tertentu berdasarkan keterampilan, misalnya akuntansi, katering atau keamanan. Atau Anda mungkin bisa menemukan konsep baru yang membutuhkan investor, seperti waralaba.

5.      Pameran
Jalan lain untuk menemukan ide dari suatu bisnis adalah dengan menghadiri pameran dan pameran perdagangan. Pameran ini biasanya diiklankan di radio atau disurat kabar. Dengan menghadiri pameran secara teratur, Anda tidak hanya menemukan produk dan jasa baru, tetapi Anda juga bisa bertemu dengan para penjual, pabrik, pedagang grosir, distributor, dan pelaku bisnis waralaba. Mereka merupakan sumber ide dan informasi bisnis yang bagus dan membantu kita untuk memulai suatu bisnis. Beberapa dari mereka mungkin pula mencari seseorang seperti Anda.

6.      Survei
Inti dari suatu ide bisnis baru seharusnya adalah pelanggan. Kebutuhan dan keinginan dari pelanggan, alasan pemilihan produk atau jasa oleh pelanggan, dapat kita pastikan melalui suatu survey. Survei dapat kita lakukan secara formal atau tidak formal melalui percakapan dengan orang-orang dengan menggunakan kuisioner, wawancara atau melalui observasi.

Anda juga bisa memulainya dengan berbicara kepada keluarga dan teman-teman untuk mencari tahu apa yang dibutuhkan atau yang diinginkan yang belum tersedia. Kemudian Anda bisa melanjutkan dan berbicara dengan orang yang merupakan bagian dari rantai distributor, seperti pabrik, pedagang, distributor, agent grosir atau penjualbretail. Sangat berguna jika anda mempersiapkan pertanyaan terlebih dahulu untuk dicantumkan pada kuisioner atau digunakan dalam wawancara. Dengan kontak yang dekat dengan pelanggan, anggota jaringan memiliki pengertian dari apa yang dibutuhkan dan apa yang tidak dapat dijual. Anda harus banyak bertanya kepada banyak pelanggan, baik pelanggan tetap atau pelanggan tidak tetap. Semakin banyak informasi yang Anda dapatkan akan semakin baik.

7.      Keluhan
Keluahan dan kekecewaan dari pelanggan telah banyak menghasilkan produk dan jasa baru. Bilamana pemakai atau pelanggan mengeluh tentang produk atau jasa, Anda mempunyai potensi untuk menghasilkan ide bisnis. Ide bisa berupa mendirikan perusahaan tandingan yang menghasilkan produk atau jasa yang lebih baik, atau membuat produk atau jasa yang bisa dijual ke perusahaan tersebut atau  perusahaan lain.

8.      Brainstorming
Brainstorming adalah suatu teknik pemecahan masalah yang kreatif selain untuk menghasilkan ide. Tujuannya adalah untuk mendapatkan sebanyak mungkin ide. Hal ini biasanya mulai dengan suatu pertanyaan atau pernyataan masalah. Sebagai contoh, Anda dapat bertanya “Produk dan jasa apa sekarang dibutuhkan di rumah tetapi belum tersedia. Setiap ide dapat menghasilkan suatu tambahan ide atau lebih, yang jumlahnya akan lumayan banyak. Ketika Anda mengunakan metode ini, harus mengikuti empat aturan berikut :
1). Jangan mengkritik atau menghakimi ide orang lain
2).  Berikan ide dilontarkan secara bebas dan ide yang tampaknya liar dan tidak masuk akal agar diterima baik.
3).  Kuantitas diharapkan semakin banyak ide, semakin baik
4).  Gabungkan dan kembangkan ide-ide dari oprang lain.
Selanjutnya semua ide walaupun tidak logis atau tidak masuk akal harus dicatat.


B.    Peluang Usaha
I. Apa yang Dimaksud Dengan Peluang Usaha ?
Melihat, mencari dan bertindak terhadap peluang usaha yang tersedia adalah
Peluang usaha/bisnis dan dapat  dijelaskan sebagai suatu ide yang menarik atau usulan bisnis yang memberi kemungkinan untuk memberikan hasil bagi investor atau seseorang yang mengambil resiko. Peluang seperti itu diwakili oleh persyaratan

Peluang Usaha/Bisnis dapat dijelaskan sebagai ide investasi atau usulan usaha yang menarik yang memberi kemungkinan untuk memberikan hasil atau keuntungan bagi seseorang yang memiliki resiko. Peluang seperti itu digambarkan oleh persyaratan dan mengarah ke penyedian suatu usaha produk atau usaha jasa yang dibuat atau ditambahkan nilainya untuk keperluan pembeli atau pengguna akhir.

Bagaimanapun juga, suatu ide yang bagus belum tentu merupakan peluang usaha atau bisnis yang baik. Sebagai contoh, Anda menciptakan suatu produk yang bagus dari segi teknis namun pasar belum siap untuk produk itu. Atau ide itu tidak masuk akal, tetapi tingkat persaingan dan sumber daya yang dibutuhkan sedemikian rupa sehingga tidak layak untuk dilanjutkan. Kadang-kadang bahkan ada pasar yang siap untuk ide itu, tetapi pengembalian investasi tidak dapat diterima. Untuk lebih lanjut, pertimbangkan fakta bahwa lebih dari 80 % semua produk baru gagal. Memang, bagi para investor atau penanam modal, ide itu kelihatan bagus, namun jelas tidak tahan uji terhadap pasar.
Jadi, apa yang mengubah suatu ide menjadi peluang usaha  ? jawaban sederhana adalah bila pendapatan melebih biaya disebut laba. Dalam praktek, secara menyeluruh Anda harus memeriksa factor-faktor yang menyebabkannya.

II. Karakter Dari Suatu Peluang Usaha Yang Bagus
Untuk dapat disebut bagus, suatu peluang usaha/bisnis harus memenuhi, atau mampu memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut :
b.      Permintaan yang nyata, yaitu : merespon kebutuhan yang tidak dipenuhi atau mensyaratkan pelanggan yang mempunyai kemampuan untuk membeli dan bisa memilih
c.       Pengembalian investasi (return on investment) yaitu memberikan hasil dalam jangka waktu cepat, lama dan tepat waktu
d.      Kompetitif yaitu dapat mengimbangi/lebih baik, atau sama dari sudut pandang pelanggan dibandingkan dengan produk atau jasa yang tersedia
e.       Mencapai tujuan yaitu memenuhi tujuan dan aspirasi dari orang atau organisasi yang mengambil resiko
f.       Ketersediaan sumberdaya dan keterampilan, yaitu terjangkau oleh penguasa dari segi sumberdaya, kompetensi, persyaratan hukum

III. Mengidentifikasi dan Menilai peluang usaha
         Ide dan Peluang  harus disaring dan dinilai untuk kelayakannya setelah ide dan peluang diidentifikasi atau dihasilkan. Ini bukan tugas yang mudah dan juga sangat penting. Hal ini dapat membedakan antara berhasil dan gagal, antara membuat kaya atau melenyapkan apapun yang anda miliki.
Mengidentifikasi dan menilai peluang usaha pada intinya menentukan resiko dan hasil/imbalan yang menggambarkan beberap factor seperti di bawah ini:
·         Kondisi industri dan pasar
·         Lamanya masa peluang produk
·         Tujuan pengusaha dan kompetensi yang dimiliki pengusaha
·         Pengelola tim
·         Persaingan
·         Modal, Teknologi dan Sumberdaya
·         Kondisi Lingkungan (politik, ekonomi, hokum, kebijakan pemerintah




BAB  III
AWAL DARI SEBUAH USAHA


Saya ingin sekali berusaha, atau Saya ingin bisnis seperti itu. Pikiran-pikiran semacam itu kadang, bahkan mungkin sering melintas di benak anda, namun anda sering ragu untuk memulainya, aku belum berpengalaman di dunia bisnis, belum mencoba, bagaimana mau punya pengalaman. Atau mau bisnis apa ya, dan bagaimana memulainya, sanggupkah aku menjalaninya, dan mengembangkan bisnis ini.

Serangkain kekewatiran tersebut akan Anda alami kertika berniat untuk berwirausaha. Oleh karena itu, perlu niat, dan ada kemauan yang kuat untuk melangkah ke duania wirausaha. Sekarang kuatkan niat tersebut menjadi tindakan terencana untuk satu tujuan, yaitu menjadi wirausaha yang sykses.

A.          Mengubah Mindset
Sebenarnya kekuatan-kekuatan tersebut adalah hal yang biasa. Ibarat akan menghadapi suatu perubahan yang penuh ketidak pastian, kita pasti akan mengalami ketakutan untuk memulai, khawatir untuk memulai sert sulit untuk memulai. Ini terjadi terutama jika seseorang tidak bisa menerima tantangan. Jadi untuk menyiasatinya, kita harus mengubah mindset yang selama ini tercipta di kepala, dan bagaimana caranya.
Mengubah mindset anda bahwa tantangan menjadi wirausaha itu menarik, tidak membosankan, malah memacu hormin adrenalin yang menambah semangat dan gairah hidup. Coba berpikir bahwa tantangan ini akan mengubah rutinitas yang terhambat serta mewujudkan impian untuk berpenghasilan yang lebih besar.
Tentu saja untuk mengubah mindset butuh waktu dan proses, tidak bisa seperti membalikkan telapak tangan, kecuali mindset seseorang itu sejak awal memang sudah terbentuk sebagai wirausaha. Jika belum terjadi, dapat dimulai dengan perubahan sedikit demi sedikit. Misalnya sekarang Anda adalah karywan yang memulai berbisnis keci-kecilan. Anda tidak lalu harus berhenti bekerja dan beralih 180 derajat menjadi wirausaha. Tetaplah menjadi karyawan smbil berbisnis yang tidak membutuhkan modal dan tenaga yang besar. Terus jalani hingga pengalaman, modal, dan bisnis Anda berkembang. Biasanya kalau Anda sudah cukup mendapatkan pengalaman, pengetahuan, dan manfaat (mungkin keuntungan belum seberapa), Anda akan merasakan tantangan ini sebagai suatu yang mengasyikkan. Anda akan melakukan dan melakukan lagi tantangan demi tantangan sampai mendapat kemajuan usaha yang berarti. Sampai akhirnya Anda mungkin harus memutuskan untuk terjun 100 % menekuni bisnis. Ini artinya Anda berhasil merubah mindset menjadi wirausaha.

B.           Wirausaha yang Tangguh dan Tahan Banting
Langkah selanjutnya adalah mengembangkan jiwa dan pola pikir sebagai wirausaha yang tangguh agar berhasil mengembangkan usaha yang dirintis :
·               Memperluas pengetahuan
         Kebingunan yang muncul sebelum memulai usaha adalah karena tidak memeiliki wawasan tentang berbagai hal tentang duania bisnis. Untuk itu,
·               Membina networking
         Selain pengetahuan, Anda juga perlu membina jaringan kerja dengan berbagai sector yang terkait maupun tidak bisnis yang akan Anda tekuni. Jaringan kerja ini akan memilki andil yang besar untuk memperlancar segala urusan dalam dunia bisnis.
·               Berpikir untuk memulai bisnis yang kecil dan sederhana
         Banyak pengusaha besar berkembang dari bisnis yang kecil, lalu tumbuh menjadi besar. Usaha yang tumbuh dari kecil akan cukup mendapat tempaan selama perjalanan usahanya sampai menjadi besar dan berhasil berkembang.
·               Kreatif dan inovatif
         Ini adalah prinsip dasar yang harus dimiliki pewirausaha. Anda harus kreatif menemukan ide-ide  baru yang belum tergarap atau sudah tergarap dengan inovasi. Setelah usaha berjalan, seorang wirausaha juga harus terus mengembangkan ide-ide kraetifnya untuk kemajuan usaha atau diversikasi usahanya karena selalu melihat dan mencoba peluang-peluang baru.
·               Memiliki  sikap positif
         Ini merupakan kiat sukses lain dalam memulai sebuah usaha. Yakinkan diri bahwa dengan membuka usaha, Anda akan mampu memiliki penghasilan setiap hari dan lebih besar dari sebelumnya. Lupakan kelemahan-kelemahan diri yang bisa menghalangi kemajuan dalam berbisnis. Bersikplah sabar, tidak pantang menyerah, terus belajar, dan selalu melihat permasalahan  secara positif.
·               Sukses itu harus diperjuangkan dan penuh pengorbanan
         Langkah ini tidak akan membuat Anda mundur kalau Anda sudah berhasil mengubah  mindset Anda. Jatuh bangun dalam dua bisnis itu biasa. Namun sekali jatuh, Anda akan bangun dab menjadi lebih kuat.

C.             Semua Orang Bisa Jadi Wirausaha
Memulai wirausaha dapat dilakukan kapan saja, karena peluang usaha ada dimana saja dan kapan saja. Inti dari sesorang wirausaha adalah ”Ia selalu bisa melihat setiap peluang usaha bisa menjadi bisnis, sementara orang lain tidak.
Ada sebuah cerita yang mungkin pernah Anda dengar. Dua orang slesmen menjual sandal ke suatu masyarakat tradisional. Masyarakat tersebut tidak mengenal dan mengenakan sandal. Setelah datang ke lokasi, Salemen A melapor kepada atasannya bahwa di sana bukan sasaran penjual sandal yang tepat. Sementara Salesmen B, mengatakan kepada atasannya bahwa di tempat itulah target penjualan potensial karena ia akan bisa memasarkan sandal sebanyak-banyaknya. Ini karna Salesmen B bisa melihat peluang bisnis dari masyarakat yang belum terbiasa memakai sandal.

D.                Cara Menghindarkan Kegagalan Usaha/Bisnis
Agar memberikan hasil yang maksimal dan meminimalkan kegagalan, berikut beberapa tip yang bisa Anda terapkan :
Ø   Miliki semangat atau motivasi yang kuat untuk maju dan berkembang. Tidak kenal kata mundur meskipun kendala menghadang.
Ø   Tingkatkan keterampilan. Jika keterampilan sudah Anda miliki, kesuksesan tinggal menunggu waktu. Jika belum, sebaiknya Anda belajar dahulu
Ø   Tumbuhkan minat atau kesenangan dan menekuni dunia bisnis Anda, dengan begitu Anda akan bekerja dengan senang hati
Ø   Tanamkan kepercayaan orang. Bagaimanapun kuatnya motivasi dan keterampilan yang anda miliki serta sebaik apa pun rencana bisnis yang Anda susun, tidak akan banyak membantu usha/bisnis Anda, sepanjang Anda tidak bisa memperoleh kepercayaan dari oarang lain. Kepercayaan didapatkan tentu saja dari perilaku usha yang Anda jalankan. Misalnya dengan memeberikan pelayanan dan kualitas terbaik kepada klien.

2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

  2. yuk mulai bisnis bersama kami di http://www.yukmulaibisnis.com/sukses.diusiamuda bisnis dengan modal kecil tanpa skill khusus sekalipun karena di sini akan di ajari bagaimana cara menjalankan bisnis dengan benar oleh mentor profesional kami. semoga bermanfaat

    BalasHapus